Kesaksian Bapa Saija
oleh W.S. Rendra
Hidup tanpa daya
sebab daya ditindih ketakutan.
Setiap hari seperti mati berulang kali.
Setiap saat berharap menjadi semut
agar bisa menjadi tidak kelihatan.
Sekarang setelah mati baru aku menyedari
bahwa ketakutanku membantu penindasan,
dan sikap tidak berdaya menyuburkan ketidakadilan.